~|[ SKIL-SKIL YANG HARUS DIMILIKI OLEH TIM IGHTIYALAT (Pembunuh Senyap) ]|~
Diposting oleh Unknown di 19.00
Perang melawan orang kafir hari ini, baik kafir asli mau pun murtad,
sama sekali berbeda dengan perang di zaman yang sudah-sudah. Di mana,
mereka menguasai kaum muslimin dengan memaksakan kemurtadan secara
terencana yang disebar luaskan melalui kaki tangan yahudi-nashrani di
negeri-negeri Islam. Membasmi mereka ini memerlukan kerjasama penyatuan
kekuatan dan mempersering operasi-operasi
jihad terhadap kepentingan-kepentingan orang kafir di mana saja. Beban
yang harus dipikul cukup banyak, sulit dan berat. Akan tetapi, itu harus
dilakukan, dan harus terpenuhi sifat-sifat tertentu jika kita ingin
termasuk ke barisan mujahidin yang mendapatkan bimbingan Alloh.
Sekedar pengetahuan tambahan, model pertempuran seperti ini dalam ilmu strategi kontemporer disebut “Pertempuran Generasi Keempat” atau “Pertempuran non Mutawaaziyah” –dengan yaa’, bukan nuun (mutawaazinah), yang artinya sama-sama perang tak seimbang—. Bedanya, perang non mutawaaziyah adalah ketika musuh menggunakan peralatan tempur dan strategi yang tidak mungkin bisa digunakan oleh fihak pembela diri (yang diserang), bahkan mengenalinya pun tidak, apalagi menandingi.
Metode perlawanan seperti ini tercantum dalam sebuah laporan strategis lengkap yang diserahkan kepada mantan Presiden Amerika, Clinton, sebelum ia lengser dari Gedung Putih.
Dalam laporan itu dinyatakan, Amerika berhasil mencengkramkan hegemoninya kepada seluruh negara di dunia, dan tidak ada satu pun kekuatan yang mampu melawan, baik dari sektor kekuatan militer, ekonomi, politik, mau pun intelejent. Satu-satunya lawan yang mampu “mengganggu” Amerika adalah yang menggunakan metode pertempuran non mutawaaziyah.
Menurut laporan itu, mereka yang menggunakan metode tempur seperti ini adalah bahaya besar yang mengancam Amerika, yang bila Amerika tidak bisa menanggulanginya dengan baik tak mustahil akan mengantarkannya kepada kehancuran internal.
Laporan itu juga menyatakan, tanda-tanda kekalahan Amerika dimulai jika musuh berhasil menyedot kekuatan Amerika akibat reaksi atas serangan yang menimpanya sebelumnya, lalu berhasil memukul kembali dengan intensitas yang sering.
Hal-Hal Terpenting Yang Harus Dimiliki Mujahid Ketika Akan Melakukan Operasi Ightiyal
1. Akidah dan manhaj yang jelas. Al-Akh mujahid harus faham, mengapa ia berperang, siapa yang dia perangi, bagamana caranya dan kapan.
2. Kesamaptaan jasmani dan skil-skil bertempur yang tinggi yang bersifat individual (lari, mendaki dan memanjat, mengemudi mobil dan motor)
3. Tekun dalam melaksanakan operasi penculikan dan ightiyal hingga benar-benar ahli.
4. Cerdas dan cekatan.
5. Peka dalam masalah security.
6. Berjiwa teroris.
7. Berani, tenang dan berdarah dingin.
8. Ada fatwa syar‘iy. Ini masuk pada nomor satu, sengaja kami sendirikan karena penting.
Untuk Melatih Anggota:
1. Anggota adalah hasil seleksi dari kalangan masyarakat yang sulit dikenali, yang betul-betul steril dari keterkaitan dengan unsur-unsur pemerintah murtad yang menjadi antek Amerika. Kemudian mereka diberi pelatihan khusus untuk missi ini.
2. Melatih pertempuran jarak dekat, dalam ruangan atau kamar tersembunyi secara kontinyu. Syaratnya, satu sel latihan (atau group, atau regu [tsubaat] ) anggotanya tidak boleh lebih dari tiga orang. Materi latihan yang diberikan adalah masalah keamanan, memperdalam masalah kamuflase, meledakkan bom dari jarak jauh, latihan mengeksekusi target seperti sungguhan; yaitu cara menculik orang yang sudah dihukumi murtad lalu para anggota tim diperintahkan untuk praktek eksekusi terhadap orang tersebut, mempersering latihan menembak dengan pistol dan tekhnik-tekhniknya, mengasah ketrampilan dalam menggunakan pisau dan racun, latihan senam jasmani dan uji kekuatan fisik serta pengenalan secara detail terhadap titik-titik mematikan pada tubuh manusia. Tim ightiyal juga harus berlatih praktek membunuh, baik dengan pistol, senapan laras panjang, pisau, kapak, mencekik, atau pun racun.
3. Memberikan materi khusus tentang kegiatan-kegiatan pemantauan di perpustakaan keamanan dan spionase untuk mempertajam kepekaan anggota dalam hal keamanan sekaligus mengembangkannya. Dan harus diwaspadai, agar jangan termakan oleh fihak yahudi dan nashrani yang biasanya membesar-besarkan kemampuan aparat keamanan mereka yang mereka publikasikan kepada masyarakat melalui film-film Holywood, tujuannya agar orang takut dengan yang namanya CIA, FBI, atau pun Mosssad. Namun, Alloh telah membongkar kelemahan mereka dengan serangan-serangan mujahidin yang susul menyusul, di Tanzania, Kenya, ‘And, New York, Washington, Mombassa, dll.
4. Mengikuti berita-berita tentang operasi-operasi nyata yang terjadi di sana-sini, untuk memompa semangat dari satu sisi, dan memperluas wawasan dan pengetahuan dari sisi lain.
5. Mempelajari berbagai lokasi, kota, dan orang-orang yang beraktifitas di dalamnya, meneliti jalur keluar masuknya dan alat transportasi ke arah sana.
6. Melatih penggunaan senjata sergap dan ightiyal, ini akan kita jelaskan secara lebih detail nanti.
7. Anggota baru dilatih untuk ikut langsung operasi yang dijalankan, cukup sebagai pemirsa atau penjaga, setelah itu selanjutnya dia yang akan menjalankan.
SAAT YANG PALING TEPAT UNTUK MELAKSANAKAN OPERASI IGHTIYAL
1. Ketika target sendirian, tidak ditemani penjaga dan jauh dari teman-temannya.
2. Ketika target jauh dari rumah dan kantor, atau ketika penjagaan tidak terlalu ketat.
3. Ketika target berjalan kaki di jalan.
4. Ketika target keluar atau memasuki salah satu bangunan atau mobil, sebab ini adalah titik lemah ketika ia dijaga oleh para pengawalnya, apalagi kalau ightiyal dilakukan dari jarak jauh.
5. Ketika kepekaan target dalam masalah keamanan lemah, ia tidak bisa membedakan gerakan wajar dan gerakan tidak wajar.
6. Ketika target mengumumkan ke mana ia hendak bergerak, contohnya hendak berkunjung ke tempat di adakannya sebuah konferensi.
7. Ketika target punya kebiasaan tertentu dan aturan main tertentu, baik dalam melakukan perjalanan atau menempuh jalan tertentu untuk menuju suatu tempat.
8. Ketika target tidak terikat dengan aturan keamanan yang diberlakukan oleh pasukan pengamanan.
9. Ketika target membuka surat pos sendiri atau membukakan pintu sendiri untuk tamu.
10. Ketika target sedang dalam perjalanan menggunakan lokasi yang sama, seperti hotel, kantor perusahaan penerbangan, atau agen yang biasa ia jadikan tempat singgah.
11. Ketika target menemui orang lain tanpa ada janji sebelumnya.
12. Ketika target menemui para tamu khususnya, tapi tidak di ruangan khusus.
13. Ketika target pergi di malam hari.
|| Oleh : Syaikh Faris bin Ahmad Alu Syuwail Az Zahroni alias Abu Jandal Al Azd ||
Sekedar pengetahuan tambahan, model pertempuran seperti ini dalam ilmu strategi kontemporer disebut “Pertempuran Generasi Keempat” atau “Pertempuran non Mutawaaziyah” –dengan yaa’, bukan nuun (mutawaazinah), yang artinya sama-sama perang tak seimbang—. Bedanya, perang non mutawaaziyah adalah ketika musuh menggunakan peralatan tempur dan strategi yang tidak mungkin bisa digunakan oleh fihak pembela diri (yang diserang), bahkan mengenalinya pun tidak, apalagi menandingi.
Metode perlawanan seperti ini tercantum dalam sebuah laporan strategis lengkap yang diserahkan kepada mantan Presiden Amerika, Clinton, sebelum ia lengser dari Gedung Putih.
Dalam laporan itu dinyatakan, Amerika berhasil mencengkramkan hegemoninya kepada seluruh negara di dunia, dan tidak ada satu pun kekuatan yang mampu melawan, baik dari sektor kekuatan militer, ekonomi, politik, mau pun intelejent. Satu-satunya lawan yang mampu “mengganggu” Amerika adalah yang menggunakan metode pertempuran non mutawaaziyah.
Menurut laporan itu, mereka yang menggunakan metode tempur seperti ini adalah bahaya besar yang mengancam Amerika, yang bila Amerika tidak bisa menanggulanginya dengan baik tak mustahil akan mengantarkannya kepada kehancuran internal.
Laporan itu juga menyatakan, tanda-tanda kekalahan Amerika dimulai jika musuh berhasil menyedot kekuatan Amerika akibat reaksi atas serangan yang menimpanya sebelumnya, lalu berhasil memukul kembali dengan intensitas yang sering.
Hal-Hal Terpenting Yang Harus Dimiliki Mujahid Ketika Akan Melakukan Operasi Ightiyal
1. Akidah dan manhaj yang jelas. Al-Akh mujahid harus faham, mengapa ia berperang, siapa yang dia perangi, bagamana caranya dan kapan.
2. Kesamaptaan jasmani dan skil-skil bertempur yang tinggi yang bersifat individual (lari, mendaki dan memanjat, mengemudi mobil dan motor)
3. Tekun dalam melaksanakan operasi penculikan dan ightiyal hingga benar-benar ahli.
4. Cerdas dan cekatan.
5. Peka dalam masalah security.
6. Berjiwa teroris.
7. Berani, tenang dan berdarah dingin.
8. Ada fatwa syar‘iy. Ini masuk pada nomor satu, sengaja kami sendirikan karena penting.
Untuk Melatih Anggota:
1. Anggota adalah hasil seleksi dari kalangan masyarakat yang sulit dikenali, yang betul-betul steril dari keterkaitan dengan unsur-unsur pemerintah murtad yang menjadi antek Amerika. Kemudian mereka diberi pelatihan khusus untuk missi ini.
2. Melatih pertempuran jarak dekat, dalam ruangan atau kamar tersembunyi secara kontinyu. Syaratnya, satu sel latihan (atau group, atau regu [tsubaat] ) anggotanya tidak boleh lebih dari tiga orang. Materi latihan yang diberikan adalah masalah keamanan, memperdalam masalah kamuflase, meledakkan bom dari jarak jauh, latihan mengeksekusi target seperti sungguhan; yaitu cara menculik orang yang sudah dihukumi murtad lalu para anggota tim diperintahkan untuk praktek eksekusi terhadap orang tersebut, mempersering latihan menembak dengan pistol dan tekhnik-tekhniknya, mengasah ketrampilan dalam menggunakan pisau dan racun, latihan senam jasmani dan uji kekuatan fisik serta pengenalan secara detail terhadap titik-titik mematikan pada tubuh manusia. Tim ightiyal juga harus berlatih praktek membunuh, baik dengan pistol, senapan laras panjang, pisau, kapak, mencekik, atau pun racun.
3. Memberikan materi khusus tentang kegiatan-kegiatan pemantauan di perpustakaan keamanan dan spionase untuk mempertajam kepekaan anggota dalam hal keamanan sekaligus mengembangkannya. Dan harus diwaspadai, agar jangan termakan oleh fihak yahudi dan nashrani yang biasanya membesar-besarkan kemampuan aparat keamanan mereka yang mereka publikasikan kepada masyarakat melalui film-film Holywood, tujuannya agar orang takut dengan yang namanya CIA, FBI, atau pun Mosssad. Namun, Alloh telah membongkar kelemahan mereka dengan serangan-serangan mujahidin yang susul menyusul, di Tanzania, Kenya, ‘And, New York, Washington, Mombassa, dll.
4. Mengikuti berita-berita tentang operasi-operasi nyata yang terjadi di sana-sini, untuk memompa semangat dari satu sisi, dan memperluas wawasan dan pengetahuan dari sisi lain.
5. Mempelajari berbagai lokasi, kota, dan orang-orang yang beraktifitas di dalamnya, meneliti jalur keluar masuknya dan alat transportasi ke arah sana.
6. Melatih penggunaan senjata sergap dan ightiyal, ini akan kita jelaskan secara lebih detail nanti.
7. Anggota baru dilatih untuk ikut langsung operasi yang dijalankan, cukup sebagai pemirsa atau penjaga, setelah itu selanjutnya dia yang akan menjalankan.
SAAT YANG PALING TEPAT UNTUK MELAKSANAKAN OPERASI IGHTIYAL
1. Ketika target sendirian, tidak ditemani penjaga dan jauh dari teman-temannya.
2. Ketika target jauh dari rumah dan kantor, atau ketika penjagaan tidak terlalu ketat.
3. Ketika target berjalan kaki di jalan.
4. Ketika target keluar atau memasuki salah satu bangunan atau mobil, sebab ini adalah titik lemah ketika ia dijaga oleh para pengawalnya, apalagi kalau ightiyal dilakukan dari jarak jauh.
5. Ketika kepekaan target dalam masalah keamanan lemah, ia tidak bisa membedakan gerakan wajar dan gerakan tidak wajar.
6. Ketika target mengumumkan ke mana ia hendak bergerak, contohnya hendak berkunjung ke tempat di adakannya sebuah konferensi.
7. Ketika target punya kebiasaan tertentu dan aturan main tertentu, baik dalam melakukan perjalanan atau menempuh jalan tertentu untuk menuju suatu tempat.
8. Ketika target tidak terikat dengan aturan keamanan yang diberlakukan oleh pasukan pengamanan.
9. Ketika target membuka surat pos sendiri atau membukakan pintu sendiri untuk tamu.
10. Ketika target sedang dalam perjalanan menggunakan lokasi yang sama, seperti hotel, kantor perusahaan penerbangan, atau agen yang biasa ia jadikan tempat singgah.
11. Ketika target menemui orang lain tanpa ada janji sebelumnya.
12. Ketika target menemui para tamu khususnya, tapi tidak di ruangan khusus.
13. Ketika target pergi di malam hari.
|| Oleh : Syaikh Faris bin Ahmad Alu Syuwail Az Zahroni alias Abu Jandal Al Azd ||
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
